Asuhan Keperawatan Komunitas
January 5th, 2010 • Related • Filed Under
Filed Under: News and Events • Obat dan Kesehatan • Psikologi
Latar Belakang
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah – masalah lain diluar kesehatan sendiri.
Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat
dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi – segi yang
ada pengaruhnya terhadap masalah “ sehat sakit “ atau kesehatan
tersebut.
Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM yang
dialakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional
melalui pembangunan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan
Indonesia sehat 2025. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat bangsa,
Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan
prilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang tinggi.
Suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual yang komprehensif ditujukan pada
individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat. Pelayanan
keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik
dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan, sehingga
dengan bantuan yang diberikan tersebut diperoleh kemampuan melaksanakan
kegiatan hidup sehari – hari secara mandiri.
Kegiatan pelayanan daiberikan dalam upaya peningkatan kesehatan (
promotif ), pencegahan penyakit ( preventif ), penyembuhan ( kuratif ),
sertya pemeliharaan kesehatan ( rehabilitative ), upaya yang diberikan
ditekankan kepada upaya pelayanan kesehatan primer ( Primary Health
Care/ PHC ) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika profesi
keperawatan sehingga setiap orang yang menerima pelayanan kesehatan
dapat mencapai hidup sehat dan produktif.
Warga yang berpenghasilan rendah dan mempunyai salah satu atau lebih
anggota keluarga yang bermasalah ataupun potensial bermasalah kesehatan (
rentan terhadap penyakit atau masalah kesehatan ), termasuk pula yang
belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, kelompok
tertarik untuk membahas mengenai asuhan keperawatan yang harus dilakukan
pada masyarakat nelayan di Desa Muara Buaya.
Tujuan
Tujuan Khusus
Warga Desa Muara Buaya memahami cara mengatasi penyakit diare
Warga Desa Muara Buaya mengetahui pentingnya ber KB
Warga Desa Muara Buaya Mengetahui Pentingnya Imunisasi
Tujuan Umum
Warga Desa Muara Buaya mengerti akan pentingnya kesehatan diri dan lingkungan
Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini kelompok menggunakan metode kepustakaan dan literature dari berbagai buku sumber yang kami temukan.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini yaitu terdiri dari, BAB I Pendahuluan
terdiri dari : latar belakang, tujuan, metode penulisan, dan
sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Teori terdiri dari : definisi
keperawatan komunitas, tujuan keperawatan komunitas,keperawatan
komunitas, prinsip keperawatan komunitas, sistem rujukan, lingkungan
hidup sebagai faktor penyebab penyakit, gizi serta gizi dan fungsinya.
BAB III Tinjauan Kasus. BAB IV Pembahasan terdiri dari : asuhan
keperawatan, delapan sub system yang mempengaruhi komunitas, status
kesehatan komunitas, prioritas masalah. BAB V Penutup terdiri dari :
kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Definisi keperawatan komunitas
WHO ( World Health Organitation ) 1974 : mencakup perawatan kesehatan
keluarga ( Nurse Health Family ) dan juga meliputi kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi
masalah kesehatan sendiri serta memecahkan masalah kesehatan tersebut
sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta
bantuan pada orang lain.
Departemen kesehatan RI ( 1986 ) : keperawatan kesehatan masyarakat
adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan
mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh
tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan
masyarakat.
Winslow ( 1920 ) adalah seorang ahli kesehatan masyarakat, yang membuat
batasan sampai saat ini relevan, yakni public health atau kesehatan
masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup,
dan meningkatkan efisiensi hidup melalui upaya pengorganisasian
masyarakat untuk :
Kelompok – kelompok masyarakat yang terkoordinir
Perbaikan kesehatan lingkungan
Mencegah dan memberantas penyakit menular
Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat atau perseorangan
Dilaksanakan dengan mengkoordinasikan tenaga kesehatan dalam satu wadah
padaan pelayanan kesehatan masyarakat yang mampu menumbuhkan swadaya
masyarakat untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara
optimal.
Tujuan keperawatan komunitas
Tujuan keperawatan adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya:
Pelayanan keperawatan secara langsung ( direct care ) terhadap individu, keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat ( health
general community ) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau isu
kesehatan masyarakat dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.
Dan selanjutnya secara spesifik diharapkan : individu, keluarga, kelompok dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk :
Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
Merumuskan serta memecahkan masalah
Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka alami
Mengevaluasi sejauh mana pemecahan maslah yang mereka hadapi yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri ( self care )
Sasaran keperawatan komunitas
Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok baik yang
sehat maupun yang sakit khususnya mereka yang beresiko tinggi dalam
masyarakat.
Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, soaial dan spiritual. Maka peran perawat adalah
membantu agar individu dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena
kelemahan fisik dan mental yang dialami, keterbatasan pengetahuannya dan
kurangnya kemampuan menuju kemandirian.
Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan
tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan
perkawinan atau adopsi. Antara keluarga satu dan yang lainya saling
tergantung dan berinteraksi, bila salah satu atau beberapa anggota
keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan berpengaruh terhadap
anggota yang lainya dan keluarga yang ada disekitarnya. Dari
permasalahan tersebut, maka keluarga merupakan fokus pelayanan kesehatan
yang strategis :
a. Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkan
b. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga
c. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan
d. Keluarga sebagai tempat penggambilan keputusan dalam perawatan kesehatan
e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam berbagai usaha – usaha kesehatan masyarakat.
Kelompok khusus
Yaitu sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,
permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap
masalah kesehatan antara lain :
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhan seperti : ibu hamil, bayi baru lahir, anak
balita, anak usia sekolah dan usia lansia atau lanjut usia.
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, antara lain : kasus penyakit
kelamin, tuberculosis, AIDS, kusta dan lain – lain.
Prinsip keperawatan komunitas
Yang harus menjadi prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas haruslah mempertimbangkan :
Kemanfaatan
Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat
sebesar – besarnya bagi komunitas, artinya : ada keseimbangan antara
manfaat dan kerugian
Autonomi
Dalam keperawatan komunitas diberikan kebebasan untuk melakuakan atau
memilih alternatif yang terbaik yang disediakan untuk komunitas
Keadilan
Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas.
Tingkat pencegahan dalam keperawatan komunitas.
Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan yang
berfokus pada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan
atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidakmampuan
masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal.
Intervensi keperawatan mencakup :
Pendidikan kesehatan / keperawatan komunitas.
Mendemonstrasikan keterampilan dasar yang dapat dilakukan di komunitas.
Intervensi keperawatan yang memerlukan keahlian perawat seperti :
melakukan konseling pada remaja, wanita, usila, pasangan yang akan
menikah, dll.
Kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam mengatasi masalah kesehatan di komunitas.
Rujukan keperawatan dan non keperawatan apabila diperlukan
Sistem Rujukan
Adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus
penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal maupun horizontal.
Pelayanan kesehatan masyarakat terdiri dari 3 bentuk yaitu :
1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama ( primary health care )
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit
ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka
atau promosi kesehatan. Oleh karena jumlah kelompok ini didalam suatu
populasi sangat besar ( lebih kurang 85% ), pelayanan yang diperlukan
oleh kelompok ini bersifat pelayanan kesehatan dasar ( basic health
services ), atau juga merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama (
primary health care ). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah
puskesmas yaitu puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan balkesmas.
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua ( secondary health service )
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang
memerlukan perawatan inap yang sudah tidak dapat ditangani oleh
pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya rumah sakit
tipe C dan D memerlukan tersedianya tenaga – tenaga spesialis.
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga ( tertiary health service )
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien
yang tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan
sudah komplek dan memerlukan tenaga – tenaga super spesialis.
Lingkungan hidup sebagai faktor penyebab penyakit
Nutrisi yang baik dan memadahi sebagai hasil kemajuan teknologi
pertanian dan pengolahan makanan, kemajuan teknologi, transportasi dan
komunikasi, mampu menurunkan angka kesakitan dan angka kematian.
Demikian juga penyediaan air bersih serta fasilitas sanitasi lainya
telah berkembang sedemikian rupa, sehingga mampu memperpanjang usia
penduduk. Nutrisi mempengaruhi daya tahan seseorang terhadap penyakit
menular, maka kesehatan lingkungan biasanya menentukan sering atau
tidaknya seseorang berhibungan dengan bakteri, virus dan parasit yang
menyebabkan kematian. Jika fasilitas air dan selokan mudah didapat namun
penduduk tidak tahu, penggaruh lingkungan terhadap timbulnya penyakit,
maka tidak dapat diharapkan penggunaan fasilitas tersebut secara baik.
Sedangkan penangganan selokan serta pembuangan kotoran manusia yang
tidak semestinya akan mencemari ketersediaan air, tanah serta perumahaan
dengan kuman – kuman penyakit. Penyakit dan kematian yang disebabkan
pencemaran lingkungan oleh kotoran manusia dapat menelan korban yang
jumlahnya lebih besar dari pada pencemaran industri. Selokan yang digali
adalah sumber penyakit saluran cerna ( diare, tifus dan sebagainya )
yang perlu disadari. Salah satu penyakit yang disebabkan tingkat
kesehatan lingkungan yang tidak memadai pada kasus ini yaitu diare.
Diare adalah penyakit saluran cerna yang ditandai oleh buang air besar
yang encer dengan atau tanpa darah dan muntah – muntah. Penyakit
tersebut disebabkan oleh kerusakan organik atau fungsional saluran cerna
baik karena serangan kuman penyakit maupun karena keracunan akibat
pencemaran makan oleh kuman atau bahan tertentu. Biasanya penyakit ini
disebabkan oleh faktor kesehatan lingkungan serta kesehatan perorangan
yang tidak menguntungkan. Diare sangat berbahaya pada anak-anak karena
mereka sangat cepat kehilangan dan kekurangan air dengan sangat cepat.
Penyebab kuman penyakit diare yang masuk kedalam tubuh melalui :
Minuman yang kotor, contohnya air darisuatu empang atau sungai, sumur
atau sumber mata air yang disimpan dalam tempat penyimpan yang kotor.
Makanan yang kotor, misalanya dicuci dengan tidak baik, makanan yang
tinggal diluar atau tempat panas terlalu lama atau makanan yang tidak
dilindungi dari debu, lalat atau binatang.
Makanan tidak sehat, misalnya makanan yang dimasak tidak cukup lama seperti daging yang disate.
Tangan kotor misalnya sewaktu makanan dimakan dengan tangan yang tidak dicuci bersih setelah buang tinja atau setelah bekerja.
Gizi dan Fungsinya
Untuk mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan yang bukan
sekedar makanan, tetapi makanan yang mengandung gizi atau zat – zat
gizi. Zat – zat makanan yang diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan
kesehatan ini dikelompokan menjadi 5 macam, yakni protein, lemak,
karbohidrat, vitamin dan mineral. Fungsi – fungsi zat makanan itu antara
lain :
Protein, diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh – tumbuhan (
protein nabati ), dan makanan dari hewan ( protein hewani ).
Fungsi protein bagi tubuh antara lain :
a) Membangun sel – sel yang rusak
b) Membentuk zat – zat pengatur, seperti enzim dan hormon
c) Membentuk zat inti energi ( 1 gram energi menghasilkan 4,1 kalori )
Lemak, berasal dari minyak goreng, daging, margarin dan sebaganya.
Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah :
a) Menghasilkan kalori terbesar dalam tubuh manusia ( 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori).
b) Sebagai pelarut vitamin A,D, E, dan K
c) Sebagai pelindung terhadap bagian – bagian tubuh tertentu dan pelindung bagian tubuh pada temperatur rendah
Karbohidrat, fungsi karbohidrat adalah salah satu pembentuk energi yang
paling murah karena pada umumnya sumber karbohidrat berasal dari tumbuh –
tumbuhan ( beras, jagung, singkong, dan sebagainya ) yang merupakan
makanan pokok.
Vitamin dibedakan menjadi dua yaitu vitamin larut air ( vit. A&B ), dan vitamin larut lemak ( vit.A,D,E, dan K.)
Mineral terdiri dari zat kapur (Ca), zat besi (Fe), zat flour (F),
natrium (Na) dan Chlor (Cl), kalium (K) dan iodium (I), secara umum
fungsi mineral adalah sebagai zat dari zat yang aktif dalam metabolisme
atau sebagai bagian yang penting struktur sel dan jaringan.
Selain itu terdapat juga penyakit -penyakit atau gangguan – gangguan
kesehatan akibat dari kelebihan atau kekurangan zat gizi, dan yang
merupakan msalah kesehatan masyarakat,
antara lain :
Peyakit kurang kalori dan protein ( KKP )
Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi
kalori/karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi atau terjadinya
defisiensi atau defisit energi dan protein.biasanya terjadi pada anak
balita.
Penyakit kegemukan ( obesitas )
Penyakit ini terjadi karna ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan
kebutuhan energi, yakni konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan
dengan kebutuhan atau pemakaian energi.
Anemia ( penyakit kurang darah )
Penyakit ini tarjadi karena konsumsi zat besi ( Fe ) pada tubuh tidak seimbang atau kurang dari kebutuhan tubuh.
Zerophthalmia ( defisiensi vitamin A )
Penyakit ini disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A dalam
tubuh. Gejala penyakit ini adalah kekeringan epitel biji mata dan
kornea, karena glandula lacrimaris menurun.
Penyakit gondok endemik
Zat iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh karena merupakan
kompinen dari hormon thyroxin. Zat iodium ini dikonsentrasikan dalam
kelenjar gondok ( glandula thyroidea ) yang digunakan dalam sintesa
hormon thyroxin.
Keluarga Berencana ( KB )
KB adalah suatu cara untuk mencegah kehamilan agar ibu dapat melahirkan
anak yang diinginkan sesuai dengan perencanaan kelurga yang sehat.
a. Manfaat dari KB :
Mencegah kurang darah pada ibu.
Ibu dan anak tetap sehat.
Rumah tangga lebih terawatt
b. Waktu yang tepat untuk mengikuti KB :
Jumlah anak sudah lebih dari 2
Anak bungsu berumur kurang dari 2 tahun
Usia ibu kurang dari 20 tahun, sudah mempunyai anak
Usia ibu lebih dari 35 tahun dan sudah mempunyai anak
c. Alat kontrasepsi KB yaitu :
Pil
Suntikan
Implan atau susuk
Kondom
IUD ( alat kontrasepsi dalam rahim )
BAB III
TINJAUAN KASUS
Disebuah desa nelayan muara buaya terdapat kelompok nelayan sebagai
nelayan yang tidak mempunyai perahu untuk melaut sehingga mereka menjadi
penyewa perahu setiap hari untuk berlayar mencari ikan, rata – rata
kehidupan nelayan di sana sangat memprihatinkan karena kebutuhan ekonomi
yang semakin berat, desa Muara Buaya di huni oleh 59 KK dan terdiri
dari 400 jiwa. Di desa muara karang sudah ada 1 puskesmas. Pada bulan
Oktober 2009 ini, musim panas dan jarang sekali ada hujan sehingga sumur
– sumur penduduk banyak yang berkurang airnya bahkan ada yang kering.
Penghasilan masyarakat disana hanya cukup untuk memberikan makan sehari –
hari keluarganya. Mereka termasuk keluarga pra sejahtera. Puskesmas
yang ada hanya ada 2 orang dokter, dokter gigi dan dokter umum, perawat
kesehatan masyarakat hanya 1 orang, 1 orang bidan dan 1 orang perawat
lainnya. Masyarakat disana banyak yang menderita diare karena kurangnya
air dan rata – rata penduduk tidak ber KB, kurang olah raga, makan
makanan yang kurang gizi, ada sebuah SD dan SMP, agar anak – anak dapat
sekolah, tetapi banyak anak – anak yang setelah lulus SD tidak
meneruskan sekolah karena mereka harus membantu orang tua bekerja, untuk
anak laki – laki membantu ayahnya mencari ikan dan untuk anak perempuan
membantu ibu membuat ikan asin. Ibu – ibu disana belum terbiasa membawa
anaknya untuk imunisasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Asuhan Keperawatan
1.Pengkajian :
Yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah :
a. Cocr atau inti : data demograf kelompok atau komunitas yang terdiri :
umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai – nilai,
keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
B. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas ( Betty Neuman )
Perumahan : rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi dan kepadatan
Pendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan
Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal : apakah tidak menimbulkan stress
Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan :
apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan
Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan
atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi
Sistem komunikasi : sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan
di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan
gangguan nnutrisi misalnya televisi, radio, koran, atau leaflet yang
diberikan kepada komunitas
Ekonomi : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah
sesuai dengan UMR ( Upah Minimum Regional ), di bawah UMR atau
dinas UMR sehingga upaya pelayanan kesehatan dapat terjangkau, misalnya
anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut
Rekreasi : apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah
biayanya terjangkau oleh komuitas. Rekreasi ini hendaknya dapat
digunakan komunitas untuk mengurangi sterss
C. Status kesehatan komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital
statistik, antara lain angka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR,
serta cakupan imunisasi dan KB.
D. Prioritas Masalah
Prioritas primer yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu :
Diare yang disebabkan oleh tidak adanya air bersih
Ibu – ibu tidak terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi
Prioritas masalah sekunder yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu :
PUS ( Pasangan Usia Subur ) yang tidak ber KB
Kurangnya makan makanan yang bergizi karena termasuk keluarga yang pra sejahtera
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu asuhan keperawatan yang
dilakukan kepada individu, keluarga dan masyarakat disuatu komunitas
tertentu. Pada kasus ini kelompok kami membahas tentang asuhan
keperawatan komunitas nelayan di Desa Muara Buaya.
Masalah kesehatan yang muncul di komunitas Desa Muara Buaya yaitu diare
yang disebabkan oleh tidak tersedianya air bersih, pelayanan kesehatan
yang dilakukan yaitu memberikan penyuluhan tentang cara penangan diare,
memberikan cairan oralit atau cairan gula garam, menganjurkan masyarakat
untuk selalu menjaga kebersihan dan mengajarkan kepada masyarakat untuk
selalu mencuci tangan sebelum makan. Banyaknya pasangan usia subur
yang belum ber KB, ibu–ibu yang tidak terbiasa membawa anaknya untuk
imunisasi, serta kurangnya perawatan diri dan lingkungan. Pelayanan
yang dilakukan yaitu melakukan pendidika kesehatan tentang pentingnya
dan manfaat KB, pentingnya imunisasi serta perawatan diri dan
lingkungan.
Peran petugas kesehatan sangat penting untuk menangani masalah kesehatan
yang muncul di Desa Muara Buaya ini serta partisipasi dari komunitas
nelayan itu sendiri agar terciptanya lingkungan yang sehat. Jika
lingkungan didesa tersebut sudah baik maka insiden penyakit diare akan
berkurang.
KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
Posted on 28 April 2009 by andaners
KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
(konsep dasar keperawatan)
A. Falsafah
Keyakinan terhadap nilai kemanusiaan yang menjadi pedoman dalam
melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat baik untuk
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
1. Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah pekerjaan luhur dan manusiawi yang ditujukan untuk klien.
2. Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah upaya berdasarkan kemanusiaan
untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwijudnya manusia
sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.
3. Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima semua orang.
4. Upaya promotif dan preventif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.
5. Perawat Kesehatan Masyarakat sebagai provider dan masyarakat sebagai
consumer pelayanan kesehatan , menjamin suatu hubungan yang saling
mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijakan dan pelayanan
keearah peningkatan status kesehatan masyarakat
6. Pengembangan tenaga kesehatan masyarakat secara berkesinambungan..
7. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatan.
B. Pengertian
1. WHO (1959)
Lapangan perawatan khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu
keperawatan,ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian
dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan
kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik,
rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan
kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hl itu
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
2. Ruth B Freeman
Suatu lapangan khusus bidang keperawatan dimana teknik keperawatan,
ketrampilan berorganisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi kepada
ketrampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga sosial lain
demi untuk memelihara kesehatan masyarakat.
3. American Nursing Association (ANA)
Suatu sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan penduduk.
4. Badan Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara
keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peranserta aktif
masyarakat.
Ilmu Keperawatan
Peran serta Masyarakat Kesehatan Masyarakat
Tiga komponen dasar ilmu Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Konsep keperawatan dikarakteristikan oleh 4 konsep pokok yaitu:
1. Manusia
2. Kesehatan
3. Keperawatan
4. Lingkungan
Gambar 2
Paradigma Keperawatan
1. Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh dan
unik, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan
rohani dan unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan
tingkat perkembangannya. (Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992)
Manusia selalu berusaha untuk memahami kebutuhannya melalui berbagai
upaya antara lain dengan selalu belajar dan mengembangkan sumber-sumber
yang diperlukan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia secara terus menerus mengahadapi
perubahan lingkungan dan selalu berusaha beradaptasi terhadap pengaruh
lingkungan
Gambar. 3
Dimensi manusia sebagai satu kesatuan utuh antara aspek fisik,
intelektual, emosional, social-kultural, spiritual dan lingkungan (
Dikutip dari Taylor C. dkk. Fundamental of Nursing, 1989)
Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan dalam praktek
keperawatan. Sebagai sasaran praktek keperawatan klien dapat dibedakan
menjadi individu, keluarga dan masyarakat.
a. Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada
individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya
mencakup kebutuhan biologi, social, psikologi dan spiritual karena
adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang
kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
b. Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara
perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri
atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya
mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat dilihat pada
Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan
nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
Gambar. 4
Hirarki Maslow tentang Kebutuhan Dasar manusia
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu focus pelayanan keperawatan yaitu:
1) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat
2) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
memperbaiki atau mengabaikan maslah kesehatan dalam kelompoknya sendiri.
Hampir setiap masalah kesehatan mulai dari awal sampai pada
penyelesaiannya akan dipengaruhi keluarga. Keluarga mempunyai peran
utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga.
3) Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit pada
salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga
tersebut. Peran dari anggota-anggota keluarga akan mengalami perubahan,
bila salah satu angota menderita sakit. Disisi lain status kesehatan
dari klien juga sebagian akan ditentkan oleh kondisi keluarganya.
4) Dalam merawat
c. Masyarakat sebagai klien
Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu
indentitas bersama
Ciri-ciri:
1) Interaksi antar warga
2) diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas
3) Suatu komuniatas dalam waktu
4) identitas yang kuat mengikat semua warga
2. Kesehatan
Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif (Parson).
Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif (Paplau).
Menurut HL Bloom ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan
1) Keturunan
2) Perilaku
3) Pelayanan kesehatan
4) Lingkungan
Sehat merupakan tujuan dalam pemberian pelayanan keperawatan , dimana
kondisi sehat-sakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat
optimal sampai dengan status kesehatan yang terendah yaitu kematian dan
kondisi normal berada di tengah.
SEHAT OPTIMAL
SEHAT
NORMAL
SAKIT
KEMATIAN
Gambar 5.
Rentang sehat-sakit
sebagai skala hipotesa kondisi sehat-sakit ( Taylor C. dkk )
3. Keperawatan
Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu,
keluarga , kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan
meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan
menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang
optimal.
Keperwatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi,
social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu
keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup
manusia.
Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun
mental, keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada
kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini
dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan
pada upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health care) untuk
memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif.
Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan wewenang, tanggung jawab serta
etika profesi keperawatan.
Sebagai suatu profesi, keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan
mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Pertama, Keperawatan
menganut pandangan yang holistic terhadap manusia yaitu keutuhan sebagai
makhluk bio-psiko-sosial-spiritual. Kedua, kegiatan keperawatan
dilakukan dengan pendekatan humanistic dalam arti menghargai dan
menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta
menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia. Ketiga, keperawatan
bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin,
usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status ekonomi
social. Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan
kesehatan serta yang kelima, keperawatan menganggap klien sebagai partne
aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam
pemberian asuhan keperawatan.
4. Lingkungan
Lingkungan dalam paradigma keperawatan berfokus pada lingkungan
masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan
manusia. Lingkungan di sini meliputi lingkungan fisik, psikologis,
social budaya dan lingkungan spiritual. Untuk memahami hubungan
lingkungan dengan kesehatan masyarakat (individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat) dapat digunakan model segitiga agen-hospes-lingkungan atau
agent-host-environment triangle model yang dikemukakan oleh
Leavelll,(1965), dimana ketiga komponen saling berhubungan dan dapat
berpengaruh terhadap status kesehatan penduduk.
AGENT/PENYEBAB
LINGKUNGAN HOSPES/MANUSIA
Gambar 6
Model Leavell. Agen, hospes dan lingkungan saling berhubungan dan
mempengaruhi kesehatan (Taylor.C. dkk, Fundamental of Nursing, 1989)
C. Asumsi dasar
1. Sistem pelayanan adalah kompleks
2. Pelayanan kesehatan (primer, sekunder dan tertier) merupakan komponen dari pelayanan kesehatan.
3. Keperawatan sebagai subsistem pelayanan kesehatan merupakan hasil produk pendidikan, riset yang dilandasi praktek.
4. Focus utama Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah primery care.
5. Perawatan Kesehatan Masyarakat terutama terjadi ditatanan kesehatan utama.
D. Pandangan /Keyakinan
1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau, dapat diterima oleh semua orang.
2. Penyusunan kebijaksanaan kesehatan seharusnya melibatkan penerima pelayanan kesehatan.
3. Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan klien sebagai
penerima pelayanan kesehatan dapat membentuk kerjasama untuk mendorong
dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
4. Lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan penduduk, kelompok, keluarga dan individu.
5. Pencegahan penyakit sangat diperlukan untuk peningkatan kesehatan.
6. Kesehatan merupakan tanggung jawab individu.
7. Klien merupakan anggota tetap team kesehatan. Individu dalam
komunitas bertanggung jawab untuk kesehatan sendiri dan harus didorong
serta dididik untuk berperan dalam pelayanan kesehatan.
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan memampuan masyarakat secara meyeluruh
dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal secara mandiri.
2. Tujuan khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah
keperawatan.
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan.
d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di pandi dan di masyarakat.
e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan asuhan keperawatan di rumah.
f. Terlayaninnya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko
tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di
puskesmas.
g. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat yang optimal.
F. Ruang Lingkup
1. Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan
a. Penyuluhan kesehatan
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks
2. Preventif
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
kesehatan terhadap individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui
kegiatan:
a. Imunisasi
b. Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan ki\unjungan rumah
c. Pemberian vitamin A, Iodium
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui
3. Kuratif
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit dirumah
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut dari Pukesmas atau rumah sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis
d. Perawatan buah dada
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir
4. Rehabilitatif
Upaya pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau
kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta
dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan:
a. Latihan fisik pada penderita kusta, patah tulang dan lain sebagainya
b. Fisioterapi pada penderita strooke, batuk efektif pada penderita TBC dll
5. Resosialitatif
Adalah upaya untuk mengemabalikan penderita ke masyarakat yang karena
penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta
dan wanita tuna susila.
G. Sasaran
Individu, keluarga, kelompok dam masyarakat baik yang sehat atau sakit
atau yang mempunyai masalah kesehatan karena ketidaktahuan, ketidakmauan
serta ketidakmampuan.
Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat difokuskan pada keluarga rawan yaitu :
1. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga dengan:
a. Ibu hamil tertenti yang belum ANC.
b. Ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan neonatusnya.
c. Balita tertentu.
d. Penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi oleh program.
e. Penyakit endemis.
f. Penyakit kronis tidak menular.
g. Kecacatan tertentu (mental atau fisik).
2. Keluarga dengan resiko tinggi
a. Ibu hamil dengan masalah gizi.
1) anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr%)
2) Kurang Energi Kronis (KEK)
b. Ibu hamil dengan resiko tinggi lai (perdarahan, infeksi, hipertensi)
c. Balita dengan BGM
d. Neonatus dengan BBLR.
e. Usia lanjut jompo.
f. Kasus percobaan bunuh diri.
3. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan
a. Drop out tertentu
1) Ibu hamil
2) Bayi
3) Balita dengan keterlambatan tumbuh kembang.
4) Penyakit kronis atau endemis.
b. Kasus pasca keperawatan
1) Kasus pasca keperawatan yang dirujuk dari institusi pelayanan kesehatan.
2) Kasus katarak yang dioperasi di puskesmas.
3) Persalinan dengan tindakan.
4) Kasus psikotik.
5) Kasus yang seharusnya dirujuk yang tidak dilaksanakan rujukannya.
4. Pembinaan kelompok khusus.
Kelompok yang rawan dan rentan terhadap masalah kesehatan
a. Terikat dalam institusi, misalnya
1) Panti
2) Rutan/lapas
3) Pondok pesantren
4) Lokalisasi/WTS.
b. Tidak terikat dalam institusi, misalnya:
1) Karang wredha
2) Karang balita
3) KPKIA
4) Kelompok pekerja informal
5) Perkumpulan penyandang penyakit tertentu (jantung, asma, DM dan lain-lain ).
6) Kelompok remaja.
5. Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah
1. Masyarakat di daerah endemis suatu penyakit misalnya endemis malaria, filariasis, HHF, diare.
2. Masyarakat didaerah dengan keadaan lingkungan kehidupan buruk, misalnya derah kumuh di kota besar.
3. Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah yang menonjol dibanding dengan daerah lain, misalnya daerah dengan AKB tinggi.
4. Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah kesenjangan pelayanan
kesehatan lebih tinggi dari daerah sekitar, misalnya cakupan ANC rendah,
immunisasi rendah.
5. Masyarakat di daerah pemukiman baru, yang diperkirakan akan mengalami
hambatan dalam melaksanakan adaptasi kehidupannya, seperti daerah
transmigrasi, pemukiman masyarakat terasing.
H. Kegiatan
1. Memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga dan kelompok khusus melalui home care.
2. Penyuluhan kesehatan
3. Konsultasi dan problem solving
4. Bimbingan
5. Melaksanakan rujukan
6. Penemuan kasus
7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit kesehatan
8. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas
9. Melakukan koordinasi dalam berbagai kegiatan asuhan keperawatan komunitas
10. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral
11. Memberikan tauladan
12. Ikut serta dalam penelitian
I. Prinsip dasar dalam praktek perawatan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
2. Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bkerja untuk masyarakat.
4. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya
pomotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan
rehabilitatif.
5. Dasar utama dalam peayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah
menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses
keperawatan.
6. kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat adalah dimasyarakat dan bukan di rumah sakit.
7. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat.
8. Perawatan kesehatan masyarakat ditkankan kepada pembinaan perilaku hidup sehat masyarakat.
9. Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan fungsi
kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal
mungkin.
10. Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara team.
11. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat
digunakan untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit,
melayani masyarakat yang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang
tidak berobat ke puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
12. Home visite sangat penting.
13. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
14. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada sistem pelayanan kesehatan yang ada.
15. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan
kesehatan yaitu puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya
dimana keluarga sebagai unit pelayanan.
J. Pendekatan
Contoh pendekatan yang dapat digunakan:
1. Problem solving approach
Pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dengan menggunakan proses keperawatan.
2. Family approach
Pendekatan terhadap keluarga binaan
3. Case Approach
Pembinaan dilakukan berdasar kasus yang datang ke puskesmas yang dinilai memerlukan tindak lanjut.
4. Community approach
Pendekatan dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui survey mawas diri dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
K. Peran perawat komunitas dalam asuhan keperawatan
Komunitas adalah kelompok sosial yang tingga dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan
interest yang sama. (WHO).
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi
yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang
sama dimana mesekak tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest
yang sama (Linda Jarvis)
Komunitas dipandang sebagai target pelayanan kesehatan sehingga
diperlukan suatu kerjasama yang melibatkan secara aktif masyarakat untuk
mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk
itu dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan perawat
komunitas merupakan suatu upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan
oleh komunitas, mudah dijangkau, dengan pembiayaan yang murah, lebih
ditekankan pada penggunaan teknologi tepat guna.
Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dimana individu, keluarga
maupun masyarakat sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatan
serta bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri berdasrkan azas
kebersamaan dan kemandirian.
Perawatan Kesehatan Masyarakat merupakan sintesa dari praktek
keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang diaplikasikan untuk
meningkatkan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan dari masyarakat.
Perawatan Kesehatan Masyarakat mempunyai tujuan membantu masyarakat
dalam upaya meningkatkan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit
melalui:
1. Pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada individu,
keluarga, dan kelompok dalam masyarakat, dengan strategi intervensi
yaituproses kelompok, pendidikan kesehatan serta kerjasama
(partnership).
2. Memperhatikan secara langsung terhadap status kesehatan seluruh masyarakat secara komprehensive.
Pada Perawatan Kesehatan Masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas.
2. Kerjasama
Kerjasaman dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas
sektoral.
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi,
klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik
mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan.
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu sendiri.
5. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang
ada.
Perawat komunitas dapat bekerja diberbagai tatanan:
1. Klinik rawat jalan
2. Kantor kesehatan
3. Kesehatan kerja
4. Sekolah
5. Rumah
6. Perkemahan
7. Institusi pemeliharaan kesehatan
8. Tempat pengungsian
Perawat di komunitas dapat bekerja sebagai:
1. Perawat keluarga
2. Perawat sekolah
3. perawat kesehatan kerja
4. perawat gerontologi
Perawat keluarga
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat
kesehatan masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan
yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan
sebagai upaya (Bailon dan Maglaya, 1978).
Perawat keluarga adalah :
Perawat teregistrasi dan telah lulus dalam bidang keperawatan yang
dipersiapkan untuk praktek memberikan pelayanan individu dan keluarga
disepanjang rentang sehat sakit. Praktek ini mencakup pengambilan
keputusan independen dan interdependen dan secara langsung bertanggung
gugat terhadap keputusan klinis.
Peran perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan keperawatan keluarga,
berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan dan
melaksanakan kebijakan di bidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan,
case managemen dan konsultasi.
Perawat kesehatan sekolah
Keperawatan sekolah adalah: keperawatan yang difokuskan pada anak
ditatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan
mengikutsertakan keluarga maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan
pelayanan (Logan, BB, 1986)
Perawatan kesehatan sekolah mengaplikasikan praktek keperawatan untuk
memenuhi kebutuhan unit individu, kelompok dan masyarakat sekolah.
Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu jenis pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk mewujudkan dan menumbuhkan kemandirian
siswa untuk hidup sehat, menciptakan lingkungan dan suasana sekolah yang
sehat. Fokus utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan
lingkunganya dan sasaran penunjang adalah guru dan kader.
Perawat kesehatan kerja
Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan
dalam memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang
pekerjaan (American Asociation of Occupational Health Nursing)
Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan praktek keperawatan untuk
memenuhi kebutuhan unik individu, kelompok dan masyarakat di tatanan
industri, pabrik, tempat kerja, tempak konstruksi, universitas dan
lain-lain.
Lingkup praktek keperawatan kesehatan kerja mencakup pengkajian riwayat
kesehatan, pengamatan, memberikan pelayanan kesehatan primer konseling,
promosi kesehatan, administrasi management quality asurance, peneliti
dan kolaburasi dengan komunitas.
Perawat gerontologi
Perawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan
memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi di
berbagai tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai
dan mempertahankan fungsi yang optimal.
Perawat gerontologi mengaplikasikan dan ahli dalam memberikan pelayanan
kesehatan utama pada lanjut usia dank keluarganya dalam berbagai tatanan
pelayanan. Peran lanjut perawat tersebut independen dan kolaburasi
dengan tenaga kesehatan profesional.
Lingkup praktek keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan
keperawatan, malaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan
kemampuan atau kemandirian lanjuy usia, meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses
kematian yang bermartabat.
Perawat gerontologi dalam prakteknya menggunakan managemen kasus, pendidikan, konsultasi , penelitian dan administrasi.
Format Pengkajian Keperawatan Komunitas
Posted on 26 Maret 2010 by andaners
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PENGKAJIAN ASKEP KOMUNITAS
Pengkajian dilakukan dengan teknik survey atau sensus terhadap tiap
responden / tiap keluarga, kemudain hasil pengkajian tersebut dituangkan
kedalam tiap-tiap dimensi diatas dalam bentuk pengklasifikasian
data/tabulasi data sehingga akan terlihat bagaimana distriusi datanya.
UNTUK DOWNLOAD FORMAT PENGKAJIAN KOMUNITAS DALAM BENTUK FILE WORD.DOC
klik berikut ini: Format PENGKAJIAN keperawatan komunitas
DIMENSI LOKASI
(data Dimensi lokasi bisa mengambil dari data Rt/Rw/Desa/Kecamatan)
Batasan Komunitas
Batas wilayah dan peta wilayah dari tempat praktek
Karakteristik batasan wilayah (zona wilayah)
Lokasi Pelayanan Kesehatan
Tempat dan jarak pelayanan kesehatan
Cara mencapai lokasi yankes
Gambaran Geografis
Kesuburan dan peta topografi
Kemiringan dan ketinggian tanah
Iklim
Curah hujan dan kelembaban
Prakiraan musim hujan dan kemarau
Flora dan Fauna
Jenis tanaman
Jenis hewan (ternak dan liar)
Lingkungan buatan
Sarana Olah Raga
Saranan Rekreasi
Lingkungan pemukiman
DIMENSI POPULASI
Ukuran
Jumlah Penduduk : ………. Jiwa
Laki-laki : ……….. jiwa (……%)
Perempuan : ……….. jiwa (……%)
Jumlah kepala Keluarga : ………. KK
Kepadatan
Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah keseluruhan
Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah pemukiman
Distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin:
NO
Kelompok Umur
L
P
Jumlah
%
1
2
Jumlah
Disribusi penduduk menurut tingkat pendidikan
No
Tinkat Pendidikan
Jumlah
%
1
2
Jumlah
Distribusi penduduk menurut Mata Pencaharian
No
Mata Pencaharian
Jumlah
%
1
2
Jumlah
Budaya Penduduk
Latar Belakang budaya / etnik penduduk
Sejarah Budaya Penduduk
Mobilitas Penduduk
Jenis Kependudukan (penduduk menetap /penduduk sementara
Pemanfaatan waktu oleh penduduk (berdasarkan struktur keluarga & berdasarkan jenis pekerjaan)
FOMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Nama Kepala Keluarga : …………………………………..
Status : …………………………………..
Pekerjaan : …………………………………..
Alamat Lengkap : ………………………………………………………………..
I. KEPENDUDUKAN
Daftar Nama anggota keluarga yang tinggal berdasarkan lamanya tinggal :
No
Nama KK &
Anggota Keluarga
L/P
Golongan Umur
Hub. Dgn
Kep. Kel.
Pendidikan
Pekerjaan
Thn
usia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1. Apakah ada anggota keluarga yang pindah dalam satu tahun ini ?
a. Ya B. Tidak
Bila Ya, sebutkan : …….Orang.
2. Apakah ada anggota keluarga yang baru dalam satu tahun ini ?
a. Ya. B. Tidak.
Bila Ya, Sebutkan : ……Orang
II. STATUS KESEHATAN
A. Kesakitan
1. Daftar nama anggota keluarga yang sakit satu bulan yang lalu
No
Nama
Keluhan/
penyakit
Pengobatan
Tidak berobat
Kader
Dukun
Dokter/
Mantri
Pkm/RS
Keterangan : jenis penyakit termasuk Jiwa, kurang Gizi dan kecacatan
2. Apakah ada Lansia dikeluarga ini
a. Ya. b. Tidak
3. Apakah Penyakit yang sering diderita oleh lansia
a. Rematik b. Gastritis
c. Hypertensi d. Gangguan pendengaran
e. Lain-lain
4. Memiliki kartu Sehat / Jamkesmas
a. Ya B. Tidak.
B. Kematian.
Daftar anggota keluarga yang meninggal dalam periode satu tahun terakhir:
No
Nama
Umur
Pengotan
Sebab Kematian
Keterangan : Apabila yang meninggal bayi, maka ukuran waktu meninggal dalam hari
III. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
Kesehatan ibu dan anak.
Kehamilan.
a). Nama Anggota Keluarga yang Hamil :……..
b). Kehamilan Ke :
a. I b. II. c. III. d. IV. e. > IV
c) Umur Kehamilan : …… bulan
d) Apakah ibu Hamil sudah Memeriksakan Kehamilannya ?
a. Ya b. Tidak
e) Bila Ya, diperiksa dimana :
a. Posyandu b. Puskesmas c. Rumah Bersalin/RS
d. Dokter/Bidan praktek e. Dukun/ Paraji.
Bila tidak sebutkan alasannya : …………………………………………………………………………
f) Apakah ibu Hamil sudah diImunisasi TT :
a. Ya b. Tidak
g) Bila Ya diImunisasi dimana ?
a. Posyandu b. Puskesmas c. Rumah bersalin/RS
d. Dokter/Bidan Praktek e. Dukun/Paraji
2. Persalinan ( Umur bayi Max 11 bulan )
a) Nama ibu yang bersalin :
b) Tanggal persalinan :
c) Nama Bayi (sesuai urutan Kel.) :
d) Jenis Kelamin :
e) Yang menolong Pesalinan :
a. Dukun bayi tidak terlatih d. Paramedis/Tenaga kesehatan
b. Bidan e. Dukun bayi sedang dilatih
c. Dukun bayi terlatih f. Dokter.
f) Jarak kelahiran dengan kakanya : …….. ( dalam Bulan )
g) Apakah ibu mengalami keguguran :
a. Ya b. Tidak
h) Bila Ya terjadi pada usia kehamilan berapa.
a. 1-3 bulan b. 4-6 bulan c. 7-9 bulan d. > 9 bulan.
i) Ditolong oleh siapakah pada saat keguguran :
a. Bidan c. Perawat/ Mantri
b. Dukun Beranak d. Dokter
j) Apakah bayi sudah diperiksa kesehatannnya
a. Ya b. Tidak
k) Bila Ya Dimana
a. Posyandu b. Puskesmas c. Rumah bersalin/ RS
d. Dokter/Bidan Praktek e. Dukun.
I) Imunisasi yang sudah diberikan kepada bayi( umur maximal 12 bulan )
No.
Jenis Imunisasi
Ya
Tidak
1.
BCG
2.
DPT – HB I
3.
DPT – HB II
4.
DPT – HB III
5.
POLIO I
6.
POLIO II
7.
POLIO III
8.
POLIO IV
9.
CAMPAK
10.
HB 0 – 10 hari
Keluarga Berencana
1) Berapakah Jumlah Akseptor dalam keluarga : …………….orang
2) Jenis alat kontraepsi yang digunakan
a. Kondom b. Suntikan c. susuk. d. MOW
e. MOP f. IUD g. Pil h. lain-lain.
3) Berapa lama menggunakan alat kontrasepsi : …….bulan
4) Dimanakah mendapatkan pelayanan KB/alat kontrasepsi tersebut ?
a. Posyandu b. Puskesmas c. Rumah bersalin/RS
d. Dokter. e. Bidan Praktek f. Polindes
C. Gizi Balita ( 0 – 4 Tahun )
1). Jumlah balita yang ada dalam keluarga : anak
2). Jumlah Balita yang mempunyai KMS : anak
3). Jumlah Balita yang ditimbang bulan ini : anak
4). Cek Status Gizi anak pada KMS (melihat berat badan anak)
a. Baik b. sedang
c. Kurang d. buruk
5). Umur berapa bayi tersebut disapih (apabila ada)?
a. < 1 bulan b. 1 – 6 bulan. c. 6 bulan – 1 tahun
d. 1 – 2 tahun e. > 2 tahun
D. Kesehatan Lingkungan.
1. Apakah keluarga mempunyai usaha dibidang makanan/ minuman. ?
a. Ya. ( sebutkan)……..
b. Tidak.
2. Apakah usaha tersebut pernah diperiksa petugas kesehatan ?
a. Ya. B. tidak.
3. bila ya, Berapa kali dalam satu tahun usaha tersebut diperiksa oleh petugas kesehatan
a. 1 kali b. 2 kali c 3 kali d. 4 kali e. > 4 kali
E. P2M
1. Apakah ada anggota keluarga yang menderita demam (diduga malaria)?
a. Ya b. Tidak.
2. Apabila ada sudahkah diambil darahnya oleh petugas kesehatan untuk diperiksa
dilaboratorium Puskesmas ?
a. Ya sudah b. belum.
F. Perkesmas.
1. Apakah anggota keluarga yang sakit mendapat perawatan dirumah.
a. Ya. Nama Penderita :….
Jenis penyakit :…
Dirawat : a. Dirumah oleh keluarga,
b. Dirumah oleh petugas kesehatan
b. Tidak.
2. Berapa kali petugas kesehatan mengunjungi penderita selama sakit ?
a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali
d. 4 kali e. > 4 kali..
G. Laboratorium
1. Apakah ada anggota keluarga yang diperiksa dilaboratorium Puskesmas
a. Ya. B. Tidak ada
2. Apakah jenis pemeriksaan ?
A. Urine b. Tinja
c. Darah d. Lain-lain…..
IV. PERILAKU TERHADAP KESEHATAN
A. Kebiasaan mandi dan gosok GIGI.
1). Berapa kali anggota keluarga mandi dalam sehari
a. tidak pernah b. 1 kali c. 2 kali
d. 3 kali e. > 3 kali.
2. Dimana anggota keluarga mandi ?
a. Kamar mandi sendiri b. pancuran/belik
c. kamar mandi umum d. Kolam. e. Sungai.
3). Apakah waktu mandi menggunakan sabun ?
a. Ya. b. Tidak.
4). Apakah anggota keluarga gosok gigi ?
a. Ya b. Tidak.
5). Apakah anggota keluarga menggosok gigi menggunakan pasta gigi ?
a. Ya. b. Tidak
6). Berapa kali anggota keluarga menggosok gigi dalam sehari
a. Tidak pernah b. 1 kali c. 2 kali
d. 3 kali e. 4 kali f. > 4 kali
7). Apakah jumlah sikat gigi sama dengan anggota keluarga ?
a. Ya b, Tidak.
B. Kebiasaan buang air besar.
Dimanakah anggota keluarga buang air besar ?
a. Angsatrin b. Jumbleng/jemplung
c. Kolam/sungai/laut d. Sembarang tempat.
C Kebiasaan mengambil air minum
1). Dimanakah anggota keluarga mengambil air minum ?
a. mata air/sungai b. sumur keluarga
c. Sumur umum d. PAM
2). Apakah air dimasak sebelum diminum ?
a. Ya. b. Tidak. C. kadang-kadang
D. Kebiasaan ganti pakaian.
1).Berapa kali anggota keluarga mengganti pakaian kerja/ sekolah
a. Tiap hari b. tiap 2 hari sekali
c. Tiap 3 hari sekali d. > 3 hari
2). Berapa kali anggota keluarga mengganti pakaian harian ?
a. 1 kali b. 2 kali c. > dar 2 kali
E. Kebersihan rumah
1). Dalam sehari berapa kali membersihkan rumah ?
a. 1 kali. B. 2 kali c. > dari 2 kali d. tidak teratur
2). Berapa kali membersihkan sarang laba-laba ?
a. < dari sebulan sekali b. tidak tentu
c. sebulan sekali d. seminggu sekali.
3). Berapa kali membersihakan tempat penanpungan air.
a. Tiap hari b. Tidak tentu
c. sebulan sekali d. seminggu sekali.
F. Pantangan makan dan minum
1). Apakah ada pantangan makan dan minum bagi ibu hamil atau melahirkan ?
a. Ya. (sebutkan )………..
b. Tidak
2). Apakah ada pantangan bagi bayi atau anak ?
a. Ya (sebutkan)………..
b. Tidak.
G. Keluarga sadar GIZI
1). Makanan pokok…………..
2). Apakah jenis lauk yang dimakan ?
a. Protein hewani b. Protein Nabati c. Campuran
3). Apakah ada sayuran dalam menu makanan ?
a. Selalu ada b. Kadang-kadang c. Tidak ada
4). Apakah ada buah-buahan ?
a. Selalu ada b. Kadang-kadang c. Tidak ada
5). Apakah keluarga mengkonsumsi susu ?
a. Selalu ada b. Kadang-kadang c, Tidak ada
6). Berapa kali kebiasaan makan dalam sehari ?
a. 1 kali sehari b. 2 kali sehari
c. 3 kali sehari d. Tidak tentu
7). Bagaiman cara menghidangkan makanan ?
a. Tertutup b. Terbuka c. kadang-kadang.
8). Apakah ada pantangan makan dalam keluarga ?
a. Ada b. Tidak.
9). Bagaiman kebiasaan mencuci sayuran ?
a. Tidak dicuci b. dipotong baru dicuci
c. Dicuci baru dipotong.
10). Apakah keluarga biasa menggunakan garam beryodium dalam makanan sehari-
hari
a. Ya. b. Tidak.
11). Apakah ibu hanya memberi ASI sampai berumur 6 bulan
a. Ya. b. Tidak.
V. LINGKUNGAN?
Perumahan ( lingkungan Fisik )
1. Bagaimana keadaan Ventilasi ?
a). Apakah tinggi eternit/langit-langit dari lantai minimal 2,4 m
a. Ya. b. Tidak
b). Apakah terdapat lobang angin/Jendela ?
a. Ya b, Tidak
c). Apakah Lusa jendela > 10 % dari luas lantai
a. Ya b. Tidak
d). Apakah didalam ruangan terasa sejuk ?
a. Ya b. tidak
e). Apakah didalam rumah tersa panas ?
a. Ya b. Tidak
f). Apakah didalam rumah terasa pengap ?
a. Ya b. Tidak
g). Apakah terdapat jendela rumah ?
a. Ada, dibuka b. Ada ditutup. C. Tidak ada.
h). Apakah terdapat genting kaca dalam rumah ?
a. Ada b. Tidak ada
2. Jamban.
a). Bagaiman kondisi fasilitas MCK
a. Baik b. Buruk
b). Apakah keluarga memiliki MCK
a. Ya. b. Tidak
c). Berapakah keluarga yang mempunyai MCK
a. 1 buah b. > dari 1
d). Bagaimana jenis MCK ?
a. Didalam rumah b. diluar Rumah.
3. Berapa jarak sumber air dengan MCK
a. > dari 10 meter b. < dari 10 meter
4. Bagaimana sistem pembuangan air kotor ?
a. SPAL Sistem peresapan tertutup. b. Sistem perwsapan terbuka
c. Dibuang diselokan/sungai/kolam d. dibuang sembaranagan tanpa saluran
5. Pembuanagan sampah
Bagaiman cara pengelolaan sampah ?
a. dibakar b. ditimbun c. dibuang kesungai
d. Didaur ulang e. Diangkut dinas kebersihan f. lain-lain.
6. sumber pencemaran
a). apakah ada sumber pemcemaran dekat rumah ?
a. ada b. tidak
b). Apakah jenis pemcemaran ( polusi )
a. Limbah rumah tangga b. Limbah industri
c). Apakah jenis zat pencemar ?
a. Kimia b. Non Kimia
d). Berapa jarak dari rumah kesumber polusi ?
a. < dari 10 m b. > dar 10 m
e). Apakah ada tindakan yang telah dilakukan untuk menanggulangi masalah tersebut
a. Ya b. Tidak
f). Apakah keluarga mempunyai kandang ternak ?
a. Ya b. Tidak
g). Bagaimana keadaan kandang ternak
a. menyatu dengan rumah b. terpisah dari rumah
h). bila terpisah dari rumah, berapa jarak kandang ternak dari rumah ?
a.Menempel b. dikolong rumah
c. < dari 10 m dari rumah d. > dari 10 m dari rumah
i). Apakah terdapat lalat ?
a. Tidak ada b. ada, 1 – 5 ekor
c. ada, 6 -10 ekor d. ada > dari 10 ekor
j). Apakah terdapat nyamuk ?
a. Tidak ada b. ada, 1-5 ekor
c. ada, 6 – 10 ekor d. ada, > dari 10 ekor.
7. Apakah keluarga mempunyai pekarangan rumah ?
a. Ya b. tidak
8. Apakah ada pemanfaatan pekarangan Rumah ?
A Ya b. Tidak.
terima kasih...
BalasHapus