Sabtu, 24 Maret 2012

LAKI-LAKI 37 TAHUN DENGAN HERNIA INGUINALIS LATERALIS SINISTRA IRREPONIBLE

Dibuat oleh: Hafifa,Modifikasi terakhir pada Thu 25 of Aug, 2011 [22:27]
Highlighted words: HERNIA
ABSTRAK
Hernia adalah suatu penonjolan isi perut dari rongga yang normal melalui lubang kongenital atau didapat. Berdasarkan letaknya hernia terbagi menjadi beberapa macam. Faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia pada anulus internus yang cukup lebar, sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia.Hernia inguinalis secara klinis dibagi menjadi 2 macam yaitu hernia inguinalis medialis dan herniainguinalis lateralis. Insidensi hernia meningkat dengan bertambahnya umur, mungkin karena meningkatnya penyakit yang meninggikan tekanan intraabdomen dan jaringan penunjang berkurang kekuatannya. Berdasarkan sifatnya hernia dibagi menjadi hernia reponibilis, hernia irreponibilis, hernia inkarserata, herniastrongulata. Umumnya terapi operatif merupakan terapi satu-satunya yang rasional. Usia lanjut tidak merupakan kontraindikasi operasi elektif. Pada pasien ini mengeluh adanya benjolan di lipat paha kanan yang timbul saat batuk, mengejan atau mengangkat beban berat. Benjolan tidak dapat masuk lagi meskipun pasien berbaring. Pada pemeriksaan fisik didapatkan benjolan di regio ingunalis dextra. Benjolan sedikit nyeri bila ditekan dan konsistensi kenyal. Sehingga dilakukan operasi herniorepair.
Keywords : hernia inguinalis lateralis irreponible,herniorepair

KASUS
Seorang laki-laki usia 37 tahun datang ke poliklinik Bedah dengan keluhan utama terdapat benjolan di daerah selangkangan sebelah kiri sejak 5 bulan terakhir. Awalnya benjolan hanya timbul apabila pasien batuk, mengajan atau mengangkat beban berat dan menghilang bila pasien berbaring. Namun sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit benjolan tidak hilang meski pasien berbaring. Benjolan sedikit nyeri bila ditekan. Pasien merasa tidak ada keluhan yang lain, pasien belum pernah mendapat pengobatan. Riwayat penyakit lain dan alergi disangakal. Pada keluarga tidak ditemukan penyakit serupa.
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum cukup, compos mentis, tanda vital tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 84 x/menit, suhu 36, RR 24 x/menitl, status lokalis region inguinalis sinistra ditemukan benjolan, tidak ada nyeri tekan, konsistensi kenyal, dan tidak ada bising usus.

DIAGNOSIS
Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Irreponible

TERAPI
Pada pasien ini dilakukan operasi herniorepair elektif. Untuk farmakoterapi diberikan injeksi Cefadroxil 500 mg 2x1 dan analgetik Ketorolac 30 mg 3x1.

DISKUSI
Hernia adalah suatu penonjolan isi perut dari rongga yang normal melalui lubang kongenital atau didapat terdiri atas 3 hal yaitu : kantong hernia, isi hernia dan cincin hernia. Berdasarkan letaknyahernia terbagi menjadi beberapa macam. Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau karena sebab yang didapat. Faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk herniapada anulus internus yang cukup lebar, sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia.
Hernia inguinalis secara klinis dibagi menjadi 2 macam yaitu hernia inguinalis medialis dan herniainguinalis lateralis. Insidensi hernia meningkat dengan bertambahnya umur, mungkin karena meningkatnya penyakit yang meninggikan tekanan intraabdomen dan jaringan penunjang berkurang kekuatannya. Berdasarkan sifatnya hernia dibagi menjadi hernia reponibilis, hernia irreponibilis,hernia inkarserata, hernia strangulata.
Hernia reponibilis bila isi hernia dapat keluar masuk kantong hernia. Isi hernia dapat keluar jika berdiri atau mengedan dan dapat masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk. Secara klinis tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. Hernia irreponibilis bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga abdomen meski ditekan dengan tangan. Hernia inkarserata jika terjadi jepitan sehingga isi hernia tidak dapat kembali ke dalam rongga abdomen  baik spontan ataupun manual. Jika isi hernia adalah usus maka dapat terjadi dehidrasi sampai syok. HerniaStrangulata adalah salah satu bentuk obstruksi intestinal yang paling umum terjadi dan paling berbahaya, kelanjutan dari hernia inkarserata dan biasanya didapati tanda-tanda obstruksi seperti ileus sehingga perlu mendapat penatalaksanaan segera.
Penatalaksanaan hernia berbeda sesuai sifatnya. Pada hernia responibilis benjolan masih dapat direposisi dan bisa diterapi konservatif saja dengan menghindari faktor risiko atau bisa dengan menggunakan sabuk hernia bila pasien tidak mau dioperasi. Namun pada pasien hernia irresponibilis terapi konservatif masih bisa dilakukan sebelum pasien bersedia dioperasi, tetapi operasi adalah terapi pilihan untuk menghindari terjadinya komplikasi yang tak diharapkan seperti jepitan pembuluh darah atau jepitan usus. Pada hernia strangulata dan inkarserata terapi operatif adalah mutlak untuk mencegah pasien jatuh ke dalam kondisi yang lebih parah.
Terapi operatif untuk hernia pada dewasa yaitu herniorepair. Herniorepair terdiri dari herniotomi, herniorafi dan hernioplasti. Herniotomi yaitu memotong hernia dan herniorafi yaitu menjahit kantonghernia, serta hernioplasti yaitu untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.

KESIMPULAN
Pada pasien ini termasuk irresponibilis karena benjolan tidak dapat direposisi atau tidak hilang dengan perubahan posisi. Umumnya terapi operatif merupakan terapi satu-satunya yang rasional. Usia lanjut tidak merupakan kontraindikasi operasi elektif. Pasien menjalani herniorepair yang terdiri dari herniotomi, hernioraphi dan hernioplasti.

REFERENSI
1.         Dunphy, J.E., and Way LW, eds. Current surgical diagnosis and Treatment,      5th ed. California; Lange medical Publication, 1981.
2.         Harun R. Parameter Klinik sebagai Petunjuk Diagnosis Dini Hernia Inguinalis Eksterna Strangulata di RSDK – Semarang, Semarang : Lab. Ilmu Bedah FK UNDIP/RSDK. 1990.
3.         Junaidi P., Atiek S., Husna A. Hernia, Dalam : Kapita Selekta Kedokteran       FK UI. Media Aesculapius, Jakarta. 1991.
4.         Sjamsuhidajat, R., Jong, W. Buku Ajar Ilmu Bedah, 2nd ed. EGC, Jakarta. 2004

PENULIS
Hafifa Fathirun Nisa, 20050310143, Ilmu Bedah RSUD Tidar Magelang